Biasanya ada dua jenis strategi investasi: strategi aktif-pasif. Seperti yang dijelaskan Tandeylin (2001: 199), ada dua strategi yang bisa diikuti investor . Ketika portofolio terbentuk, khususnya sebagai berikut:
1. Strategi pasif
Ini adalah tindakan investor yang cenderung berinvestasi secara pasif di saham dan pergerakan basis saham hanya didasarkan pada pergerakan indeks pasar . Strategi pasif didasarkan pada asumsi bahwa (a) pasar modal tidak salah menentukan harga; Tujuan dari strategi pasif ini adalah untuk mencapai keuntungan portofolio yang setara dengan keuntungan pasar, dengan penekanan pada potensi risiko dan biaya investasi yang minimal.
Ada dua jenis strategi pasif, yaitu:
Strategi beli dan tahan berarti bahwa investor membeli dan menahan sejumlah saham untuk jangka waktu tertentu. Tujuan dari strategi ini adalah untuk menghindari biaya transaksi dan biaya tambahan lainnya yang biasanya terlalu tinggi.
B. Strategi yang diikuti oleh indeks adalah salah satu yang digambarkan investor sebagai pembelian instrumen reksa dana atau dana pensiun. Dalam hal ini, investor mengharapkan tingkat investasi mereka untuk mengakumulasi saham dalam instrumen reksa dana. Ini adalah salinan dari indeks pasar. Dengan kata lain, investor mengharapkan return yang konsisten dengan return pasar.
2. Strategi aktif
Ini adalah aktivitas investor yang secara aktif menyukai saham, membeli, menjual, mencari informasi, mengontrol waktu dan pergerakan harga saham , dan mendapatkan pengembalian yang tidak biasa. Tujuan dari strategi proaktif ini adalah untuk menghasilkan pengembalian dalam portofolio ekuitas yang melampaui strategi pasif ke portofolio ekuitas. Investor biasanya menggunakan tiga strategi untuk menerapkan strategi portofolio modal aktif.
Pemilihan saham berarti bahwa investor secara aktif menganalisis opsi saham terbaik, terutama saham dengan pengembalian terbaik, rasio risiko terhadap opsi lainnya. Analisis ini didasarkan pada metode analisis dasar untuk menentukan potensi masa depan sumber daya tersebut.
B. Rotasi sektor berarti investor dapat menerapkan strategi ini dengan dua cara, yaitu:
A) Berinvestasi pada saham yang dikelola di sektor tertentu untuk memprediksi perubahan siklus ekonomi di masa depan.
B) Mengubah atau mengubah saham portofolio ekuitas dalam kasus yang berbeda.
C) Strategi pergerakan harga menentukan bahwa harga di pasar modal akan mencerminkan kecepatan atau pertumbuhan laba perusahaan pada waktu tertentu. Dalam hal ini, investor akan mencari waktu yang tepat ketika perubahan harga dapat memberikan tingkat keuntungan bagi investor melalui penjualan atau pembelian saham. Cahyono (2002: 219) berpendapat bahwa tidak ada pasar yang berfungsi penuh di dunia nyata. Salah satu penyebabnya adalah partisipasi investor ritel, yang seringkali terlibat secara emosional dalam berinvestasi, mempengaruhi suasana dan sebagainya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.