Jumat, 03 Juni 2022

Etos Kerja : Definisi, Fungsi dan Cara Menumbuhkan Etos Kerja

Pengertian etos kerja

Menurut sejarah Gregorios (2003), sebuah negara yang sekarang menjadi negara yang sangat maju bersaing dengan teknologi / informasi tinggi terutama dengan etos kerja yang kuat untuk berhasil. Dengan demikian, etos kerja memegang peranan penting dalam keberhasilan suatu perusahaan, dan perusahaan-perusahaan besar dan ternama telah membuktikan bahwa etos kerja merupakan salah satu hasil dari keberhasilan suatu perusahaan. Ketajaman bisnis seseorang erat kaitannya dengan kepribadian, karakter, dan perilakunya. Setiap orang memiliki batin yang dapat mengekspresikan dirinya. Selain itu, batin menentukan respon atau tanggapan terhadap pertanyaan eksternal. Respon internal seorang individu menentukan etos kerja tuntutan eksternal dari dunia bisnis (Siregar, 2000 25)

Etos berasal dari bahasa Yunani Etos, yang berarti watak, gaya hidup, kebiasaan, motivasi atau tujuan spiritual seseorang dan pandangan dunia, yaitu gambaran, gaya, atau sistem pemikiran yang paling lengkap. Dengan kata lain, Etos adalah evaluator kehidupan mereka sebagai pandangan mendasar tentang diri mereka sendiri dan dunia mereka (Hasana, 2004 8).

Menurut Gortzin (1982 3 3 3 Sikap didefinisikan di sini sebagai prinsip setiap orang yang membuat keputusannya sendiri tentang membuat keputusan.

Menurut Kamus Webster, etos adalah keyakinan yang bertindak sebagai pedoman perilaku individu, kelompok, atau organisasi (individu, kelompok, atau organisasi).

Menurut Osman Pelly (1992 12), etos kerja didasarkan pada keinginan dan kesadaran diri, yang berakar pada budaya dan nilai-nilai di tempat kerja. Dari uraian di atas, jelas bahwa etos kerja dilandasi oleh nilai-nilai budaya , salah satunya etos kerja setiap orang.

Etos kerja dapat diartikan sebagai suatu konsep kerja atau contoh kerja yang dianggap baik dan benar oleh seorang individu atau kelompok dan bercirikan perilaku kerja yang normal (Sinamo, 2003, 2).

Menurut Toto Tasmara (2002), etos kerja adalah kombinasi dari perilaku dan ekspresi, pengakuan, keyakinan, dan tindakan dengan cara yang mendorong dan mempromosikan perilaku yang baik dan membentuk hubungan antara orang-orang dan diri mereka sendiri dan antara orang-orang. . Orang dan orang lain dapat dipasangkan dengan kebaikan. Etos kerja berkaitan dengan sejumlah faktor penting, misalnya:
SEBUAH. Fokus pada masa depan, yaitu segala sesuatu direncanakan dengan baik dan masa depan serta keadaan lebih baik dari kemarin.
B. Tepat waktu dengan disiplin sangat penting untuk pekerjaan yang efektif dan efisien.
C. Tanggung jawab, yaitu berpikir bahwa pekerjaan yang dilakukan harus dilakukan dengan hati-hati dan tulus.
D. Sedikit berbeda dengan sampah, lebih murah dan lebih mudah, karena biaya yang sama dapat menguntungkan di masa depan.
E) Persaingan yang sehat berarti mendorong diri sendiri untuk memastikan bahwa apa yang Anda lakukan tidak mudah mempengaruhi Anda dan meningkatkan kreativitas Anda.

Secara umum, etos kerja sebagai wirausahawan atau manajer berfungsi sebagai kekuatan pendorong yang konstan untuk tindakan dan aktivitas individu. Menurut A. Tabrani Rusyan (1989), etos kerja
A) Kekuatan pendorong di balik aksi
(B) Cinta untuk bisnis
(C) Loader, misalnya untuk mesin mobil, besarnya stimulus yang menentukan kecepatan gerak.

Cara mengembangkan etos kerja:

1. Kembangkan suasana hati yang cerah:
- Kembangkan semangat batin
- Pertahankan optimisme yang ada
- Menggerakkan Anda untuk terus bekerja
2. Jadilah diri sendiri:
"Lepaskan mimpimu."
- Mencapai tujuan yang diharapkan
3. Keberanian untuk memulai dengan:
-Jangan buang waktu untuk mimpi.
- Jangan takut gagal
- Ubah kegagalan menjadi kesuksesan
4. Pekerjaan dan waktu;
- Tahu nilai waktu (waktu tidak berulang)
"Jangan hiraukan."
5. Perhatikan pekerjaan;
- Pengalaman fokus
- Kita harus istirahat
6. Bekerja adalah panggilan Tuhan (Hassan, 2004)

Aspek kecerdasan yang perlu dikembangkan untuk meningkatkan etos kerja
1. Memahami situasi.
2. Keinginan untuk menekuni hobi.
3. Persiapan: Diinginkan atau dibutuhkan, kesediaan untuk bekerja.
4. Komitmen untuk bekerja (kontrak).
5. Motivasi: Usaha awal, motivasi dalam bekerja.
6. Produktivitas yang produktif bagi perusahaan.
7. Peningkatan di tempat kerja, bisnis, bisnis, dll. Proses, metode atau tindakan pengembangan.
8. Konsep atau perspektif bisnis yang berwawasan luas (Siregar, 2000, hlm.24)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

JADWAL DAN PERSYARATAN REKRUTMEN TARUNA AKPOL TAHUN 2022

Jadwal dan Tata Cara Rekrutmen Kadet AKPOL (Akademi Kepolisian) Tahun 2022. Pengumuman REKRUTMEN AKADEMIK KEPOLISIAN (AKPOL) 2022 Surat Pe...