Kamis, 16 Juni 2022

Aspek Penawaran dan Permintan dalam Industri Pariwisata

Tidak dapat dipungkiri bahwa sektor pariwisata memegang peranan penting dalam pembangunan bangsa, terutama dalam perekonomian negara karena pariwisata merupakan sumber pendapatan yang potensial. Menurut buku Tourism Industry 2000, pariwisata adalah jenis usaha yang bernilai ekonomis, pariwisata adalah suatu proses yang dapat menambah nilai barang dan jasa sebagai satu kesatuan produk (real goods) atau berupa jasa (services). ) yang dihasilkan dari proses produksi. Dalam ilmu ekonomi, " produk " berarti sesuatu yang dihasilkan oleh proses produksi. Dalam pengertian ini ditegaskan bahwa tujuan akhir dari proses produksi tidak lebih dari suatu produk yang dapat digunakan untuk berbagai keperluan guna memenuhi kebutuhan manusia.

Tujuan pembangunan fasilitas dan daya tarik wisata terutama adalah:
1. Pembangunan sosial dan ekonomi daerah
2. Kebutuhan rekreasi sosial.
3. Dapatkan keuntungan.
4. Optimalisasi sumber daya yang memiliki fungsi lain. (Vandeli, 1995, 152-153)

Pentingnya Pariwisata dalam Perekonomian:
1. Menciptakan lapangan kerja/mengurangi pengangguran
2. Meningkatkan penerimaan pajak dan kepabeanan daerah
3. Meningkatkan pendapatan nasional
4- Penguatan posisi neraca pembayaran (pembayaran saldo bersih)
5. Memberikan multiplier effect terhadap perekonomian suatu DTW (destinasi wisata)

Aspek penawaran dan permintaan pariwisata:
Aspek penawaran wisata

Menurut Medlik, 1980 (dalam Ariyanto 2005), ada empat aspek (4A) yang harus diperhatikan dalam pertunjukan wisata. Aspek-aspek tersebut adalah:
1. tarik-menarik (gravitasi); Suatu daerah tujuan wisata (selanjutnya disebut DTW) untuk menarik wisatawan harus memiliki daya tarik alam, kota dan budaya .
2. Aksesibilitas (transportasi); Akses bebas hambatan harus nyaman membawa atraksi wisata domestik dan asing ke tujuannya.
3. Fasilitas (Facilities); Padahal, fasilitas menjadi salah satu syarat destinasi wisata agar wisatawan bisa tinggal lebih lama di DTW.
4. Pekerjaan Sekunder (kelembagaan). Sejak fasilitas wisata ada, wisatawan akan sering mengunjungi DTW jika mereka merasa aman di kawasan tersebut (protect tourism) dan terlindungi.

Selain itu, Smith, 1988 (dalam Pitana, 2005) mengklasifikasikan berbagai barang dan jasa yang harus disediakan oleh destinasi wisata ke dalam enam kelompok besar, yaitu: (i) Transportasi, (ii) Layanan Perjalanan, (iii) Akomodasi, (iv) ) Layanan makanan. dan (5) aktivitas dan atraksi (hiburan/hiburan budaya) dan (6) toko retail.

Aspek permintaan wisatawan

Menurut Medlik, 1980 (dalam Ariyanto, 2005), faktor utama dan faktor lain yang mempengaruhi permintaan pariwisata dapat dijelaskan sebagai berikut:
Hadiah Pertama Harga yang tinggi di suatu daerah tujuan wisata mempengaruhi wisatawan yang melakukan perjalanan atau saling mempengaruhi sehingga permintaan wisatawan menurun dan sebaliknya.
2. Pendapatan. Ketika pendapatan negara tinggi, kecenderungan untuk memilih destinasi wisata sebagai destinasi liburan semakin kuat dan calon wisatawan dapat berbisnis di destinasi wisata jika dirasa menguntungkan.
3. Sosial dan budaya . Dengan keunikan sosial budaya yang berbeda atau berbeda dengan negara asal potensi pariwisata, maka permintaan pariwisata akan tinggi dan akan menimbulkan rasa ingin tahu dan eksplorasi pengetahuan sebagai khazanah mentalitas budaya pariwisata.
4. Sospol (Kebijakan Sosial); Pengaruh sosial politik tidak muncul ketika destinasi wisata dalam kondisi aman dan damai, tetapi jika hal ini bertentangan dengan kenyataan, pengaruh sosial dan politik akan sangat terasa dari sisi permintaan.
5. Kepadatan keluarga. Sedikit banyak keluarga juga ikut dalam survei pariwisata, dan dapat ditegaskan bahwa semakin banyak keluarga semakin ingin berlibur, yang dilihat dari kepentingan pariwisata itu sendiri.
6. Harga barang substitusi. Selain kelima aspek di atas, harga barang substitusi juga termasuk dalam sisi permintaan, misalnya barang substitusi yang digunakan sebagai substitusi DTW digunakan sebagai cadangan saat berwisata, seperti B. Bali dalam tujuan utama Pariwisata di Indonesia tidak dapat memenuhi persyaratan daerah tujuan wisata Karena satu dan lain hal, wisatawan secara tidak langsung pergi ke daerah tetangga seperti Malaysia dan Singapura.
7. Harga barang tambahan. Merupakan ujung yang saling membantu, atau dengan kata lain barang pelengkap adalah barang yang saling melengkapi, barang pelengkap ini dalam kaitannya dengan pariwisata adalah objek wisata yang saling melengkapi dengan objek wisata lainnya.

Pada saat yang sama, Jackson, 1989 (dalam Petana, 2005) berpendapat bahwa determinan penting dari permintaan pariwisata berasal dari komponen sumber pariwisata, termasuk populasi (population size), kapasitas keuangan masyarakat (resources financial) dan waktu luang (free time). ). ) Yang Anda inginkan. sistem transportasi dan sistem pemasaran pariwisata.
Dari kedua sudut pandang tersebut, aspek permintaan pariwisata dapat dilihat dari jumlah penduduk negara asal wisatawan, pendapatan setiap penduduk, jumlah waktu luang yang tersedia sesuai musim di suatu negara dan perkembangan informasi. teknologi dan transportasi, pengembangan sistem pemasaran, keamanan global, aspek sosial dan politik serta aspek lain yang terkait dengan wisatawan fisik dan tidak berwujud.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

JADWAL DAN PERSYARATAN REKRUTMEN TARUNA AKPOL TAHUN 2022

Jadwal dan Tata Cara Rekrutmen Kadet AKPOL (Akademi Kepolisian) Tahun 2022. Pengumuman REKRUTMEN AKADEMIK KEPOLISIAN (AKPOL) 2022 Surat Pe...