Selasa, 14 Juni 2022

Harga Saham : Nilai Saham dan Proses terbentuknya Harga Saham

Menurut Weston dan Brigham (1993), harga saham didefinisikan sebagai: “The price at which a stock sells in the market.” Sedangkan harga bursa adalah nilai pasar dari surat berharga yang dapat diperoleh investor dengan menjual atau membeli saham investor, yang ditentukan berdasarkan harga penutupan atau harga penutupan di bursa pada hari itu. Dengan demikian, harga penutupan atau closing price adalah harga terakhir saham saat berpindah tangan pada akhir perdagangan.

Analisis saham bertujuan untuk mengevaluasi nilai intrinsik suatu saham dan kemudian membandingkannya dengan harga pasar saham saat ini. Sedangkan nilai intrinsik (NI) menunjukkan nilai sekarang dari arus kas modal yang diharapkan. (Sri Adiningsih dkk., 2001: 317-318).

Pedoman berikut digunakan untuk memperkirakan harga saham:
sebuah. Jika nilai intrinsik (NI) lebih besar dari harga pasar saat ini, maka saham tersebut dianggap undervalued (harga terlalu rendah) dan oleh karena itu harus dibeli atau dimiliki jika saham tersebut sudah dimiliki.
b. Jika nilai intrinsik (NI) kurang dari harga pasar saat ini, maka saham tersebut dianggap overvalued (harganya terlalu tinggi) dan oleh karena itu harus dijual.
C. Jika nilai intrinsik (NI) sama dengan harga pasar saat ini, maka saham tersebut dinilai wajar dan dibagi.

Proses pembentukan harga saham.
Menurut Sharpe (2000), proses pencatatan saham dapat dibagi menjadi 3 tahap, yaitu:
sebuah. Jadwal permintaan pembelian
Investor yang ingin membeli saham akan berbondong-bondong ke pasar saham.
Mereka biasanya menggunakan jasa broker atau pialang saham. Investor dapat memilih saham mana yang akan dibeli dan dapat menetapkan standar harga sendiri bagi investor.

b. Jadwal pengiriman penjualan
Investor juga bisa menjual saham di bursa. Investor ini dapat menentukan berapa harga saham mereka akan dikeluarkan di pasar. Investor lebih menyukai harga yang tinggi.
C. Jadwal Partisipasi
Pertemuan penawaran dan permintaan menciptakan titik temu, yang biasa disebut dengan titik keseimbangan harga. Awalnya, perusahaan penerbit menetapkan harga awal untuk sahamnya. Saham tersebut kemudian akan dijual di pasar untuk diperdagangkan. Saat memasuki pasar, harga saham ini akan berubah tergantung pada kebutuhan investor. Ekspektasi harga pembeli akan mempengaruhi perubahan harga saham yang semula ditawarkan oleh penjual. Jika terjadi kecocokan antara harga yang ditawarkan oleh penjual dengan harga yang diminta oleh pembeli, maka akan tercipta harga keseimbangan di pasar modal .

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

JADWAL DAN PERSYARATAN REKRUTMEN TARUNA AKPOL TAHUN 2022

Jadwal dan Tata Cara Rekrutmen Kadet AKPOL (Akademi Kepolisian) Tahun 2022. Pengumuman REKRUTMEN AKADEMIK KEPOLISIAN (AKPOL) 2022 Surat Pe...